Akun Gmail milik CEO Telegram, Pavel Durov, dikabarkan diretas oleh pemerintah. Kabar tersebut menyebar, setelah Pavel Durov memunculkannya di akun Twitter miliknya.
Meski demikian, Pavel mengaku tidak kaget dengan peretasan yang diduga dilakukan pemerintah tersebut. Pasalnya, dirinya tidak memiliki data yang penting di dalam akun keluaran Google tersebut, seperti dinukil russian reality, Minggu (28/5/2017).
“Google says government-backed attackers may be trying to hack me. I never use Gmail for important stuff, but somehow I am not surprised,” tulis Pavel Durov dalam akun @durov.