flickering-photoshop-configuration

Flickering Display saat Edit Object Photoshop

Flickering ialah kondisi dimana layar kita berkedip-kedip. Seolah-olah menampilkan blank screen (black) tetapi dalam waktu cepat muncul kembali tampilan normalnya. Namun hal ini dianggap sebagai gangguan pada beberapa tampilan tertentu. Problem bisa di perangkat hardwarenya atau bahkan pada software drivernya.

Nah, khusus pada penggunaan Photoshop yang kali ini dipergunakan pada sesi kelas pembelajaran kursus desain grafis. Kita harus mengakali keadaan flickering agar menjadi normal kembali tanpa gangguan sama sekali. Caranya bagaimana?

Pastikan dulu kita melakukan konfigurasi 2 hal :

  • Pada Driver Configuration (misalnya kita pergunaka Intel Graphic Drivers)
  • Pada Photoshop Configuration

Driver Configuration (Intel Graphic Drivers)

  • Cukup buka dari Icon Tray yang ada lalu Properties
  • dan set Refresh Rate yg paling rendah 60hz

Photoshop Configuration

Sementara itu, pada bagian Aplikasi Photoshopnya disini ada bagian yang harus disetel sedikit.

  • Masuk ke Photoshop
  • Klik Edit Menu | Preferences | Performance
  • Centang Use Graphic Processor
  • Klik Advanced Settings
  • Lalu matikan Opsi : AntiAlias, OpenCL, Use Graphic Processor to Accelerate
  • Aktifkan saja 30 Bit Display
  • terakhir OK.

Penjelasannya Penggunaan Configuration

Sekarang mari kita bahas perbedaan dengan konfigurasi barusan dan tanpa konfigurasi tersebut. GPU Intel Graphics memang didesain untuk penggunaan tingkat performa medium. Sehingga dalam pencapaian kinerja maximal perlu dilakukan pembesaran Memory (RAM) dan juga Freespace (HDD). Dalam kasus barusan, yang kita peroleh agar tidak membesarkan RAM dan HDD Freespace, yang kita lakukan ialah memperingan kinerja dari GPU Intel Graphics tadi. Sehingga yang dibebankan untuk bekerja ialah di Processor saja dengan speed tertinggi.

Sekarang kita sudah mengetahui kapan harus melakukan penyetelan barusan ya dan juga flickering kondisinya sudah lancar normal lagi. Apabila ada kendala lainnya, jangan sungkan untuk berdiskusi di whatsapp group khusus peserta kursus desain grafis, byeee…! 😀

Import Export SQL Server Database

Dalam melakukan migrasi sistem ke pc / komputer lain. Kita perlu mengetahui cara import dan export yang sesuai. Hal ini dilakukan dengan catatan kita telah memiliki skema table yang sudah disiapkan sebelumnya pada suatu database.

Cara Export (all db)

  • login ke SSMS (Microsoft SQL Server Management Studio)
  • saat sudah tampil, klik Database yg diinginkan
  • lalu klik New Query
  • lanjutkan dengan copy paste dan modifikasi script berikut ini :
DECLARE @BackupFile NVARCHAR(255); 
SET @BackupFile = 'c:\nama-file.sql';
PRINT @BackupFile;
BACKUP DATABASE [namaDatabaseMu] TO DISK = @BackupFile;

selesai! Kalau lokasi C: terkunci oleh administrator, maka gunakan lokasi lain seperti drive D:\ atau E:\ dst.

Cara Export (specific table)

Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya, hanya saja modifikasi bagian script ini :

DECLARE @BackupFile NVARCHAR(255);
SET @BackupFile = 'c:\data-backup.sql';
PRINT @BackupFile;

-- Export a hundred rows of data
SELECT TOP 100 *
INTO #TempTable
FROM table_barang;

-- Backup the temporary table to disk
BACKUP DATABASE [namaDBKamu] TO DISK = @BackupFile;

-- Clean up the temporary table
DROP TABLE #TempTable;

Script diatas digunakan untuk mengambil 100 data dari table_barang saja yang akan diexport. Selesai!

Cara Import

Sebelum memulai teknik import ini, pastikan dulu tidak ada database dengan nama yang sama di pc baru

  • Masuk dulu ke SSMS tadi.
  • Kemudian klik kanan pada Databse > pilih restore database.
  • Pilih file SQL nya langsung

langkah selesai!

snpad secured notepad snotepad

SNPad

SNPAD (SNotepad) atau yang keren dikenal dengan istilah Secured Notepad adalah salah satu tool yang berguna bagi pengguna PC / laptop untuk meningkatkan keamanan pada notes yang sering dibuat sehari-hari.

Fitur yang tersedia:

  • Freeware (desktop)
  • Cross platform : Windows & Linux
  • Userfriendly GUI
  • Open Source
  • Highly secured (Encryption)

Apakah SNPad ini Gratis?

Ya, anda dapat akses download (link) secara Langsung GRATIS, dan begitu pula apabila ingin fork(mengembangkan) dari source code tanpa pungutan biaya apapun!

Notes:

  • Download sesuai versi Operating System

Compatibility:

Download Links:

perbedaan-otf-vs-ttf

Perbedaan OTF dan TTF

Font adalah salah satu elemen desain grafis yang sangat penting dan sering diabaikan. Pilihan font yang tepat dapat membantu menambah daya tarik dan keterbacaan pada desain, baik itu dalam dokumen, website, atau media cetak.

Saat ini, ada banyak jenis font yang tersedia, termasuk OpenType (OTF) dan TrueType (TTF).

Sebelum membahas perbedaan antara OTF dan TTF, mari kita bahas terlebih dahulu masing-masing jenis font tersebut.

Jenis Font

TTF adalah format font yang paling umum digunakan. Font jenis ini dikembangkan oleh Apple dan Microsoft pada tahun 1980-an.

TTF memiliki struktur font yang sederhana dan biasanya digunakan untuk menampilkan teks dalam dokumen atau web.

Sementara itu, OTF adalah format font yang relatif baru. Font jenis ini dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Adobe dan Microsoft sebagai pengembangan dari font PostScript.

OTF memiliki struktur font yang lebih kompleks dan dapat digunakan untuk menghasilkan efek teks yang lebih kaya seperti pengaturan huruf besar-kecil dan huruf kapitalisasi yang lebih baik.

Perbedaan OTF dan TTF

Sekarang mari kita bahas perbedaan antara OTF dan TTF. Perbedaan utama antara kedua jenis font ini adalah struktur font dan kemampuan.

OTF memiliki struktur font yang lebih kompleks dibandingkan dengan TTF. Ini memungkinkan OTF untuk menyimpan lebih banyak data tentang font, seperti karakter alternatif, huruf besar-kecil, dan pengaturan huruf kapitalisasi.

Selain itu, OTF juga dapat menyimpan informasi tentang letak karakter dan ruang lingkup penggunaan font.

Hal ini memungkinkan OTF untuk memberikan pengaturan yang lebih baik dan lebih fleksibel pada karakter dan teks.

Di sisi lain, TTF memiliki struktur font yang lebih sederhana. Font jenis ini dapat digunakan untuk menampilkan teks dalam dokumen atau web, tetapi memiliki keterbatasan dalam hal pengaturan karakter dan teks.

TTF umumnya digunakan untuk font yang sederhana dan tidak memerlukan banyak pengaturan atau perubahan.

Kapan menggunakan OTF / TTF?

Sekarang kita sudah mengetahui perbedaan antara OTF dan TTF, pertanyaannya adalah kapan sebaiknya menggunakan salah satu jenis font tersebut?.

Jika kamu memerlukan font yang lebih fleksibel dan mampu memberikan pengaturan yang lebih baik pada karakter dan teks, maka OTF adalah pilihan yang tepat.

OTF juga cocok digunakan jika kamu memerlukan karakter alternatif dan pengaturan huruf besar-kecil yang lebih baik.

Di sisi lain, jika kamu hanya memerlukan font yang sederhana dan tidak memerlukan banyak pengaturan atau perubahan, maka TTF adalah pilihan yang tepat. TTF juga lebih mudah diakses dan dapat digunakan pada berbagai platform.

OTF dan TTF masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, serta kegunaan yang berbeda-beda.

OTF memiliki struktur font yang lebih kompleks dan dapat memberikan pengaturan karakter dan teks yang lebih baik.

Lalu, OTF juga dapat menyimpan informasi tentang letak karakter dan ruang lingkup penggunaan font.

Oleh karena itu, OTF cocok digunakan jika kamu memerlukan font yang lebih fleksibel dan mampu memberikan pengaturan yang lebih baik pada karakter dan teks.

Sementara itu, TTF memiliki struktur font yang lebih sederhana dan digunakan untuk font yang sederhana dan tidak memerlukan banyak pengaturan atau perubahan. TTF juga lebih mudah diakses dan dapat digunakan pada berbagai platform.

Namun, perlu diingat bahwa pilihan font yang tepat tidak hanya tergantung pada jenis font yang digunakan, tetapi juga pada konteks penggunaannya.

Sebaiknya pilih font yang sesuai dengan tema dan tujuan desain kamu, serta pastikan font yang digunakan mudah dibaca dan tidak membingungkan pembaca.

kunci-belajar-desain-grafis

Kunci Penguasaan Desain Grafis

Belajar desain grafis seringkali menjadi langkah menantang bagi banyak orang. Dunia desain grafis yang dinamis dan terus berkembang memerlukan kombinasi keterampilan teknis dan kreativitas.

Berikut adalah beberapa kunci yang dapat membuka anggapan bahwa belajar desain grafis itu sulit! Yuk kita explorasi langsung kunci-kuncinya :

1. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman

Orang dengan latar belakang seni atau desain mungkin menemukan transisi ke desain grafis lebih mudah karena mereka mungkin telah mengembangkan intuisi artistik dan pemahaman visual sebelumnya.

Namun, ini bukanlah aturan mutlak, dan banyak desainer grafis sukses memiliki latar belakang yang beragam.

2. Keterampilan Teknis

Penggunaan perangkat lunak desain seperti Adobe Photoshop, Illustrator, atau InDesign memerlukan keterampilan teknis.

Bagi yang belum terbiasa dengan perangkat lunak tersebut, belajar fungsionalitas dan antarmuka dapat menjadi tantangan.

Namun, dengan praktek teratur dan tutorial yang tersedia, banyak orang dapat mengatasi kendala ini.

3. Kreativitas dan Imajinasi

Bagi beberapa orang, menemukan ide-ide kreatif dan memahami prinsip desain mungkin sulit.

Ini melibatkan kemampuan untuk berpikir di luar kotak, menggabungkan elemen-elemen visual, dan menghasilkan desain yang menarik. Kreativitas dapat diasah dan ditingkatkan seiring waktu.

4. Perkembangan Tren dan Teknologi

Bidang desain grafis terus berkembang, dan seseorang mungkin merasa sulit untuk terus mengikuti perkembangan tren dan teknologi terkini.

Keterbukaan untuk belajar secara berkelanjutan dan memahami tren desain dapat membantu mengatasi hambatan ini.

5. Sumber Daya dan Dukungan

Ketersediaan sumber daya, seperti buku, kursus offline/online, mentor, atau komunitas desain, dapat mempengaruhi sejauh mana seseorang dapat berhasil belajar desain grafis.

Dukungan dari komunitas atau mentor juga dapat membantu mengatasi rintangan-rintangan tersebut.

Secara keseluruhan, belajar desain grafis dapat dianggap sulit oleh beberapa orang, terutama pada tahap awal.

Namun, dengan dedikasi, praktek yang konsisten, dan pemanfaatan sumber daya yang tepat, sebagian besar orang dapat mengembangkan keterampilan desain grafis mereka seiring waktu.

Automatic Build After Save

Pernah ga sih ketika menggunakan IDE Netbeans, kita pengen banget klik lagi menu Run | Clean & Build Projects? Naaah, kita ngga sendirian nih. Sebenarnya ada cara cepat untuk dapat melakukan Clean & Build tiap kali kita melakukan perubahan dalam codingan khususnya project java ini. Dan pada IDE Netbeans ternyata ada lho fiturnya! Ikuti stepnya seperti ini :

  • Buka project di NetBeans.
  • Klik Kanandi project tadi bagian Project Explorer.
  • Pilih “Properties” dari menu popup yang muncul.
  • Bagian Project Properties dialog, klik “Build” kategori dibagian kirinya.
  • Aktifkan fitur “Compile on Save” khusus pada opsi Compiling.
  • Selesai klik tombol “OK” dan perhatikan!

Eits hati-hati, ya fitur ini bisa tidak berjalan apabila kamu belum memiliki Plugins nb-javac nya terlebih dahulu. Untuk itu aktifkan dulu pluginnya dari menu Tools | Plugins.

Cukup simple kan? Yup!

Kenali Perbedaannya Sesuai Kebutuhan (arduino vs raspberry)

Ketika akan memulai explorasi di dunia elektronika, khususnya di bidang mikrokontroler dan embedded systems, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Arduino maupun Raspberry Pi, ya? Banyak project-project elektronika yang dibuat dengan menggunakan Arduino dan Raspberry Pi. Saat ini kedua perangkat tersebut sudah menjadi layaknya “tulang punggung” dalam membuat project-project elektronika modern seperti sistem smart garden, smarthome, Internet of Things, bel otomatis dan masih banyak lagi.

Bagi Anda yang baru terjun atau baru akan memulai membuat project elektronika, tentu terkadang dibingungkan dengan kedua pilihan perangkat tersebut. Untuk menjawab permasalahan ini, maka pada artikel kali ini kita akan membahas tuntas bagaimana perbedaan antara kedua perangkat tersebut dan perangkat mana yang sekiranya cocok untuk diaplikasikan pada project yang dimiliki.

Apa sih Arduino?

Board Arduino merupakan sebuah mikrokontroler open-source sederhana yang dapat menjalankan satu tugas dalam satu waktu. Board Arduino sangat mudah digunakan karena telah disediakan sebuah software Intergrated Development Environtment atau biasa disingkat IDE bernama Arduino IDE yang dapat digunakan menulis program, compile, sekaligus upload program ke chip mikrokontroler Arduino. Untuk bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C/C++ yang telah disederhanakan, sehingga memudahkan pengguna dalam mempelajari atau membuat project dengan Arduino

Apa sih Raspberry?

Raspberry Pi merupakan sebuah Single Board Computer (SBC) seukuran kartu kredit yang dapat Anda hubungkan dengan mouse, keyboard, dan monitor untuk difungsikan sebagai PC desktop. Namun tak sampai di situ, selain berfungsi sebagai mini PC biasa ternyata Raspberry Pi bisa digunakan sebagai development board juga, sehingga Anda dapat menambahkan berbagai komponen I/O pada pin GPIO Raspberry Pi. Di sisi lain, Raspberry Pi juga menggunakan sistem operasi berbasis Linux, yang mana dengan sistem operasi ini Anda dapat bebas bereksperimen atau membuat project yang lebih kompleks dengan kehandalan sistem operasi Linux.

Fitur Pada Arduino

  • Arduino pin I/O analogdan digital yang dapat digunakan untuk membaca ataupun mengontrol berbagai perangkat I/O mulai dari sensor, LED, buzzer, motor dc, servo, dsb.
  • Pengguna dapat menulis dan uploadprogram dengan mudah menggunakan software Arduino IDE yang telah disediakan.
  • Arduino tidak membutuhkan programmeratau downloader eksternal layaknya mikrokontroler AVR pada umumnya, ia hanya membutuhkan kabel USB untuk dapat upload program ke chip
  • Arduino menggunakan bahasa C/C++ yang telah disederhanakan, sehingga lebih mudah dipelajari khususnya bagi para pemula.
  • Dukungan komunitas sangat luas

Fitur Pada Raspberry

  • Menyediakan 40 pin GPIO yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai perangkat I/O digital.
  • Menyediakan koneksi wiredmaupun wireless secara built-in, seperti bluetooth, wifi, dan ethernet.
  • Menggunakan sistem operasi berbasis Linux.
  • Menggunakan bahasa Pythonsebagai bahasa pemrograman utamanya.
  • Menggunakan System on Chip (SoC)yang jauh lebih cepat dari mikrokontroler biasa.
  • Dapat difungsikan sebagai mini PCbiasa atau development board.
  • Dukungan komunitas sangat luas

Perbedaan Spesifik Lainnya?

 ArduinoRaspberry Pi
Tipe Board  Mikrokontroler Mini PC
ProsesorArduino umumnya menggunakan mikrokontroler AVR 8-bit yang simple dan mudah dioperasikan. Clockspeed yang dihasilkan relatif rendah namun sudah cukup untuk menunjang performa mikrokontroler (contoh: ATMega328P @ 16 MHz)Raspberry Pi menggunakan SoC berarsitektur ARM 64-bit yang dapat melakukan tugas yang lebih kompleks. Clockspeed yang dimiliki pun jauh  lebih tinggi dibanding mikrokontroler (Contoh: BCM2837 @ 1.2 GHz).
KonektifitasArduino pada umumnya tidak dilengkapi modul wired atau wireless secara built-in, tapi Anda bisa menambahkan modul add-on untuk memberikan kemampuan tersebut. (Namun beberapa tipe Arduino tertentu menyediakan fitur ethernet, bluetooth, dan wifi on-board)Raspberry Pi memiliki konektifitas wifi, bluetooth, dan ethernet yang sudah tertanam secara built-in
Pin I/OArduino memiliki beberapa pin I/O analog dan digital yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat I/O. Jumlah pin I/O berbeda-beda di tiap tipe Arduino (Contoh: Arduino  Mega 2560 memiliki 54 pin digital dan 16 pin analog)Raspberry Pi memiliki 40 pin GPIO yang dapat digunakan sebagai pin I/O digital. Raspberry Pi tidak dilengkapi pin analog input untuk menghubungkan sensor-sensor analog.
MemoriArduino dilengkapi tiga jenis memori, yaitu flash, SRAM, dan  EEPROM. Kapasitas memori tersebut berbeda beda di tiap  tipe Arduino. (Contoh: Arduino Mega memiliki 256 KB flash, 8 KB SRAM, dan 4 KB EEPROM)Raspberry Pi dilengkapi memori RAM berkapasitas 1 GB (Raspberry Pi 3 2B/3B/3B+). Untuk menginstal OS dan menyimpan file, Anda harus menambahkan micro SD secara terpisah.
DayaPada saat idle, Arduino hanya mengkonsumsi daya sekitar 50 mAPada saat idle, Raspberry Pi mengkonsumsi daya lebih dari 700 mA
PortPada Arduino disediakan port USB untuk mengupload program dan header ICSP untuk debugging.Raspberry Pi memiliki port USB host, HDMI, CSI, DSI, audio jack, dan ethernet port.
Sistem OperasiArduino tidak memiliki sistem operasi, board ini hanya dilengkapi Arduino IDE untuk membuat, compile dan upload program ke mikrokontroler.Rapberry Pi menyediakan beberapa pilihan sistem operasi berbasis Linux, seperti Raspbian, Ubuntu Mate, OSMC, LibreELEC, dsb.
PengoperasianArduino sangat mudah untuk dioperasikan, kita cukup menulis  program, compile, lalu upload program ke chip mikrokontroler.  Proses troubleshooting pun relatif lebih mudah pada Arduino.Raspberry Pi relatif lebih rumit, karena kita harus menginstal software, mengimport library, dan mengerti command list pada Linux. Untuk proses troubleshooting pun relatif lebih kompleks.
Bahasa PemrogamanBahasa pemrograman Arduino adalah C/C++ yang telah disederhanakan.Bahasa utama Raspberry Pi adalah Python, tapi Anda juga bisa menggunakan bahasa lain seperti C, C++, ruby, dsb.

Caranya memilih salah satu dari kedua opsi itu, gimana?

Jika Anda ingin membuat project sederhana yang tidak membutuhkan banyak resource, Arduino adalah pilihan yang tepat. Tapi jika ingin memilih terhadap raspberyy, maka coba lakukan cross-check dulu hal ini, dan anda akan memilih dengan benar :

  • Jika Anda ingin menggunakan komputer mini bersistem operasi Linux, Raspberry Pi adalah pilihan yang tepat.
  • Jika Anda ingin membuat project yang lebih kompleks seperti database, image processing, AI, dan sebagainya, Raspberry Pi adalah pilihan yang tepat karena didukung sistem operasi dan spesifikasi hardware yang jauh lebih mumpuni.
  • Jika Anda ingin menggunakan sensor-sensor analog, Arduino adalah pilihan yang tepat, karena pada Raspberry Pi tidak disediakan fitur tersebut secara default.
  • Jika Anda ingin membuat project bertenagakan baterai dengan konsumsi daya yang rendah, Arduino adalah pilihan yang tepat.
  • Jika Anda familiar dengan bahasa C/C++, Arduino adalah pilihan yang tepat, jika Anda familiar dengan Linux dan PythonRaspberry Pi adalah pilihan yang tepat.
  • Jika Anda membutuhkan konektifitason-board (wifi, bluetooth, ethernet), Raspberry Pi adalah pilihan yang tepat.
  • Jika Anda ingin menekan biaya pada project Anda, Arduino adalah pilihan yang tepat karena Arduino memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding Raspberry Pi.
  • Jika Anda ingin membuat project plug-and-play, Arduino adalah pilihan yang tepat.
  • Jika Anda ingin membuat project yang membutuhkan kapasitas memori besar, Raspberry Pi adalah pilihan yang tepat.

Ikutan segera kelasnya di C++ programming atau Python setelah kamu memastikan salah satu dari keduanya ya!

Apt-Get Slow Download

Pernah eksekusi perintah apt-get update tapi malah dapet download akses yang slow gila?! Nah ini dia solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut! Aslinya begini:

Kemudian kita atasi dengan cara mengupdate sumber links yang bener-bener dapat diandalkan. Caranya ambil salah satu dari link global (dari sini). Perhatikan:

Dari sana bakal kelihatan mana lokasi yang kamu bakal pakai satu saja. Misalnya saja :


https://mirrors.ocf.berkeley.edu/kali/

Nah karena link itu lebih dapat diandalkan, maka kita update saja dengan cara:

Masuk ke terminal

Lalu eksekusi:

  • sudo vi /etc/apt/sources.list

Dan edit menjadi seperti ini :

Setelah itu maka lakukan perintah ini:

  • sudo apt-get clean
  • sudo apt-get update
  • sudo apt-get upgrade

Maka proses download akan lebih cepat dan tuntaskan hingga selesai tanpa speed yang lola… bravoo…!!

Installation Guest Addition CD Image

Memang agak sedikit berbeda ketika menggunakan Linux environment berbanding dengan Windows. Pada saat menerapkan Guest Addition CD Image saja misalnya, setidaknya para pengguna Debian Linux perlu menerapkan beberapa langkah berikut :

Masuk ke terminal, dan ketiklah awalan sudo *perintah lainnya* setelah itu maka akan dimintai password untuk root user. Ketik dan tuntaskan hingga akhir!

Eksekusi perintah berikut in terurut :

  • sudo apt-get update
  • sudo apt-get upgrade
  • sudo apt-get install build-essential module-assistant
  • sudo m-a prepare
  • masukkan Guest CD nya via menu VirtualBox
  • open Terminal Here (di cdrom tersebut)
  • lalu sudo sh ./VBoxLinuxAdditions.sh

Itulah dia rangkaian command line yang perlu kita lakukan dalam penggunaan di Linux Environment. Ribet yah? Sebenarnya ngga juga, karena disini kita melakukan serangkaian perintah umum seperti : updating APT database, lalu melakukan instalasi security update, dan instalasi required packages.

Kali Linux Detect Network Hardware

Nah kali ini masih seputar installation di Kali – Linux yang menjadi pertanyaan segar untuk kita semua. Perhatikan error message ini :

Pesannya juga cukup jelas koq, yaitu :

Some of your hardware needs non-free firmware files to operate. The firmware can be loaded from removable media, such as a USB stick or floppy. The Missing firmware files are : rtl_nic/rtl8168d-1.fw If you have such media available now, insert it, and continue.

Karena file driver hardware rtl8168d-1.fw ini tidak ada di dalam CD/DVD Kali Linux Installer, maka file ini harus kita dapatkan dari Internet. Cukup download dari sini (klik). Nah, jika filenya sudah didapatkan kemudian save (masukkan) ke dalam flashdisk manapun (bebas). Kemudian colok ke PC yang barusan error tersebut. Dan klik saja *Yes*.

Installation akan lancar jaya, sukses!