Facebook WA Kampret

Privasi Katanya, Cekik Nyatanya: Facebook dan WhatsApp Cuma Baik di Spanduk

Dalam beberapa tahun terakhir, Meta (induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram) terus mempromosikan narasi suci mereka: “Privasi adalah hak asasi manusia.”
Slogan seperti “End-to-End Encryption” dan “Kami tidak membaca pesan Anda” disebarkan ke mana-mana — tapi, tunggu dulu…

Di balik layar, setiap upaya kita untuk bekerja lebih cepat, lebih otomatis, dan lebih efisien justru langsung ditandai sebagai spam, bot, atau pelanggaran sistem.

Contohnya banyak tapi kita angkat 1 aja : Cambridge Analytica.

Kasus Cambridge Analytica: Awal Bocornya Topeng

Pada 2018, dunia dikejutkan oleh skandal Cambridge Analytica, sebuah firma data politik yang berhasil:

  • Mengakses data pribadi lebih dari 87 juta pengguna Facebook
  • Tanpa izin jelas
  • Untuk mempengaruhi hasil pemilu seperti Brexit dan Pilpres Amerika

Dan siapa yang kasih akses?
👉 Facebook sendiri, melalui celah API Graph lama yang terlalu longgar.

Satu aplikasi kuis kecil (“This Is Your Digital Life”) digunakan untuk:

  • Mengambil data user
  • Sekaligus mengisap data semua teman si user
  • Digunakan untuk membangun profil psikologis & targeting iklan politik

Meta bilang: “Oops, kami kecolongan.”
Tapi kepercayaan publik hancur total.

~~ Developer Dianggap Musuh

Setelah kasus itu, Meta menciptakan “tembok keamanan” yang hanya satu arah:

Kalau Lo…Maka…
Mau post otomatis ke grup lo sendiri❌ Harus izin admin grup + App review
Mau aktifkan iklan di jam tertentu❌ Gak ada opsi waktu. Harus nyala 24 jam.
Mau otomatisasi WA ke pelanggan❌ Kena spam detector, banned permanen
Mau scraping data legal milik lo sendiri❌ Diblokir. Tapi data itu tetap mereka simpan sendiri

Semua fitur canggih yang dulu terbuka — ditutup, kecuali untuk mereka sendiri. Mau akses data itu? Masuk ke premiumnya versi FB via Ads Management atau untuk WA ya via WABA. Mo gimana lagi coba?!

🧠 Moralnya:

Meta menciptakan sistem di mana:

  • “Privasi” jadi senjata marketing, bukan kenyataan
  • “Spam” hanya berlaku untuk pengguna, bukan mereka

Mereka bisa:

  • Tracking data kita 24 jam, kayak bank (kan gitu).
  • Latih AI dari data percakapan publik & private
  • Tentukan apa yang boleh dan gak boleh otomasi

Tapi giliran kita yang ingin kerja cepat & amanin sistem buat diri sendiri, eee langsung dikurung, dituduh bot, bahkan diblok. Akun langsung mati! Jdeeer….

🧠 Mau Buktinya?

Nih udah pernah kita ngalamin :

  • Coba aja blast pesan ke 10 orang di WhatsApp dalam 30 detik.
  • Atau yang paling gampang share links aja 50 target cepet cepetan. Jangan dilama-lamain.
  • Coba aja post ke grup komunitas pakai sistem jangan pake delay.
  • Coba hidup-matin iklan pakai jadwal hemat.
  • Lihat siapa yang dituduh spam dan siapa yang tetap bebas jualan data?

Kita bicara fakta, dan siapa produk nya? hmm…. miris! 😭