Beda Pasar : “business continuity” ketimbang pasar “tech innovation”

Beda Pasar : “business continuity” ketimbang pasar “tech innovation”

Banyak IT Dev yang ngga bisa ngebedain atau malah cuek bebek dua hal ini.

Developers yang bermain di Teknologi Pasar legacy atau klasikal masih besar, tapi lokasinya beda: lebih ke klien SME (small–medium enterprise) atau perusahaan yang butuh maintenance + update, bukan inovasi cutting-edge.

Kalau mau tetap di jalur internasional tapi nggak kejebak harus belajar semua teknologi futuristik, ada dua jalur realistis:

  1. Bidik market yang butuh solusi cepat & murah → contoh: migrasi website lama, perbaikan bug, penambahan fitur kecil, atau integrasi sederhana.
  2. Posisikan diri sebagai “full delivery” dev → klien kasih ide → kamu deliver end-to-end, tanpa mereka pusing mikirin teknologi di baliknya.

Tapi kesulitannya ada tersendiri lho! Apa itu? Kebanyakan persaingan di tetangga atau kiri kanan. Mau sikut sikutan sampe ngeliat dompet ngga ada yg nambah? Mikir 2-3x ga akan ada perubahan. Kita butuh strategi dan eksekusi….!

Strategi ngakalinnya agar tetap profitable?

  1. Pindahin “jualan” dari skill ke paket solusi
    • Jangan tulis di profil cuma daftar framework.
    • Tulis hasil akhir yang klien terima: aplikasi siap pakai, dashboard, deployment, training.
    • Contoh: “Full-stack dev untuk ERP, e-learning, dan sistem absensi yang siap dipakai di desktop, web, dan Android.”
  2. Masuk ke pasar yang undemanding stack
    • Targetkan klien yang bisnisnya butuh sistem tapi nggak ngerti teknologi (restoran, logistik lokal, sekolah).
    • Mereka nggak akan tanya “React atau Vue?” — yang mereka mau adalah “jalan, aman, bisa dipakai”.
  3. Main di niche yang kamu sudah pernah buat
    • Contoh: sistem absensi, inventory, booking, POS, e-learning.
    • Portofolio yang spesifik di niche ini bikin kamu keliatan expert, walau stack lama.
  4. Bungkus dengan layanan berkelanjutan
    • Tawarkan paket “build + maintain” bulanan (maintenance + hosting + update).
    • Ini bikin pemasukan lebih stabil daripada one-time project.
  5. Cari proyek luar dari platform yang client-nya bukan tech company
    • Fiverr (kategori Business Apps, Website Builders)
    • Upwork tapi filter client yang non-tech
    • LinkedIn outreach ke pemilik bisnis kecil di luar negeri.

Dan ingat… semua ini perlu usaha! Kalo modal sedikit dan mimpi gede tanpa usaha, itu namanya tidur di siang bolong. So pertanyaannya, hari ini mau kejar yg mana? Segera… jangan kelamaan diem. Eksekusi sekarang juga…!