Cara Kejar Demand Teknologi IT & Strategi Biar Nggak Ketinggalan

Cara Kejar Demand Teknologi IT & Strategi Biar Nggak Ketinggalan

Di dunia IT, teknologi itu kayak smartphone: baru keluar sebentar, eh udah ada model terbaru. Kalau kamu masih pegang “model lama”, bukan berarti useless, tapi value di pasar kerja bisa menurun drastis. Masalahnya, belajar teknologi baru itu makan waktu, sementara demand terus berubah.

Berikut panduan untuk ngejar ketertinggalan tanpa harus belajar semuanya dari nol.


1. Pahami Pola Siklus Teknologi

Hampir semua teknologi punya siklus:

  1. Muncul (0–2 tahun) → Masih eksperimen, belum banyak perusahaan pakai.
  2. Naik Daun (3–6 tahun) → Demand tinggi, gaji juga tinggi.
  3. Mainstream (6–10 tahun) → Jadi standar industri, banyak pesaing yang sudah bisa.
  4. Menuju Legacy (10+ tahun) → Dipakai untuk maintenance sistem lama saja.

📌 Contoh:

  • CodeIgniter → puncak 2010–2015 → sekarang jadi legacy skill.
  • React.js → puncak mulai 2017 → masih relevan tapi akan mulai digeser Svelte, SolidJS, Next.js Edge.
  • AWS → masih mainstream, tapi multi-cloud & edge computing mulai muncul.

2. Pilih Skill “Payung” yang Tahan Lama

Biar nggak ganti-ganti terlalu sering, fokus dulu ke skill fundamental yang jadi pondasi banyak teknologi:

  • Logic & algoritma
  • Database design & query
  • API & HTTP request handling
  • Version control (Git)
  • Software architecture dasar

Skill ini jarang kadaluarsa, walau framework berubah.


3. Gunakan Metode Leapfrog Learning

Jangan mulai dari teknologi yang sudah menuju akhir siklusnya.
Langsung lompat ke teknologi yang:

  • Sudah terbukti stabil
  • Dipakai luas di perusahaan besar
  • Masih punya masa depan minimal 5 tahun

📌 Contoh lompatan:

  • Dari CodeIgniter → langsung ke Laravel atau Node.js + Express
  • Dari Cordova → langsung ke React Native atau Flutter
  • Dari Shared Hosting → langsung belajar AWS Lightsail / EC2
    (bukan setup server tradisional)

4. Jangan Tunggu Expert untuk Mulai Pakai

Banyak orang nunda karena pengen “jago dulu”.
Padahal di industri, seringnya kita belajar sambil ngerjain proyek nyata.

💡 Trik:
Bikin pet project kecil, langsung deploy. Contoh:

  • Buat aplikasi CRUD React + API Laravel
  • Hosting di AWS Lightsail / Vercel
  • Setup GitHub Actions untuk auto-deploy

Hasilnya bisa langsung masuk portfolio, walau belum master.


5. Pantau Tren, tapi Jangan Jadi “Tukang Kejar Semua”

Gunakan sumber seperti:

📌 Prinsip:

“Pelajari tren cukup untuk ngerti konsepnya, kuasai yang relevan buat kerja/proyek sekarang.”


6. Atur Waktu Belajar dengan Metode 80/20

  • 20% waktu → belajar teori
  • 80% waktu → praktek bikin proyek
    Hasilnya lebih cepat nyantol dan bisa langsung dipamerkan ke HR.

7. Investasi ke Ekosistem, Bukan Satu Alat

Daripada cuma belajar React, pahami ekosistemnya:

  • State management (Redux, Zustand, TanStack)
  • Build tools (Vite, Next.js)
  • Testing (Jest, Cypress)

Kalau pindah ke framework baru, konsepnya akan mirip.


Kesimpulan

Teknologi akan terus berubah, tapi:

  • Fondasi & konsep akan tetap berguna puluhan tahun.
  • Belajar sambil bikin proyek jauh lebih efektif daripada tunggu mahir.
  • Lompat langsung ke teknologi relevan bisa hemat 1–2 tahun belajar.

Kalau hari ini kamu di posisi legacy stack kayak CodeIgniter atau Cordova,
jangan buang waktu belajar “teknologi antara” yang sebentar lagi usang.
Langsung masuk ke stack modern yang punya masa hidup panjang. Eh, udah bisa belum Legacy skillsnya? Atau belum ada skills fundamental tadi? Wah,…. jangan kelamaan… yuk ambil sesi kelasnya dari sekarang!