Teknologi Masuk Wilayah Pinggiran

Teknologi Masuk Wilayah Pinggiran: Peluang Baru di Luar Pusat Kota

Selama bertahun-tahun, perkembangan teknologi seringkali terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung. Namun kini, tren itu mulai berubah. Wilayah pinggiran dan desa-desa produktif mulai mengalami sentuhan teknologi, baik melalui infrastruktur digital, pelatihan online, maupun peluang usaha berbasis teknologi.


🌱 Potensi Wilayah Pinggiran yang Sering Terabaikan

Wilayah pinggiran sebenarnya memiliki banyak potensi:

  • Jumlah penduduk yang besar dengan semangat kerja tinggi.
  • Komunitas sosial yang kuat.
  • Biaya operasional usaha yang jauh lebih rendah daripada kota besar.
  • Belum banyak persaingan di sektor teknologi digital.

Namun, selama ini mereka sering terkendala oleh:

  • Kurangnya akses informasi dan pelatihan.
  • Minimnya infrastruktur digital.
  • Terbatasnya peluang ekonomi berbasis teknologi.

Dengan hadirnya teknologi yang lebih mudah dijangkau, peluang ini bisa diubah menjadi kekuatan baru.


📶 Akses Internet dan Gadget Semakin Terjangkau

Saat ini, akses internet dan smartphone tidak lagi terbatas di kota. Dengan hadirnya jaringan 4G bahkan 5G, serta program pemerintah dan swasta yang mendorong digitalisasi, masyarakat pinggiran kini bisa ikut terhubung dengan dunia digital global.

Hasilnya?

  • Anak muda bisa ikut pelatihan daring dan menghasilkan dari freelance.
  • UMKM desa bisa memasarkan produk secara online.
  • Guru dan pengajar bisa ikut pelatihan daring tanpa harus pergi ke kota.
  • Warga bisa jadi mitra pemasaran online tanpa perlu stok barang.

💼 Program Mitra Pemasaran: Solusi Nyata

Salah satu bentuk nyata dari masuknya teknologi ke pinggiran adalah program kemitraan pemasaran digital. Program ini tidak memerlukan kantor atau gudang fisik. Cukup dengan internet dan smartphone, siapa saja bisa:

  • Mempromosikan produk digital
  • Mendapatkan komisi dari penjualan
  • Membangun jaringan reseller lokal
  • Menjadi representatif di wilayahnya

Ini bukan hanya peluang penghasilan, tapi juga cara untuk mendorong ekonomi digital lokal.


🎓 Edukasi Digital Meningkat

Bersamaan dengan itu, banyak program edukasi yang menyasar daerah pinggiran:

  • Pelatihan skill digital seperti desain, pemasaran online, hingga coding dasar.
  • Workshop UMKM Go Digital.
  • Pendampingan penggunaan tools bisnis gratis seperti Google Workspace, Canva, dan aplikasi kasir.

Dengan edukasi yang tepat, masyarakat pinggiran dapat bertransformasi menjadi pelaku ekonomi digital yang mandiri.


🏡 Teknologi Tidak Harus Milik Kota

Teknologi seharusnya menjadi alat pemberdaya, bukan sekadar simbol kemajuan kota besar. Kini, masyarakat pinggiran tak lagi jadi penonton, tetapi bisa menjadi pelaku dan pemilik dari ekosistem digital di wilayah mereka sendiri.


Masuknya teknologi ke wilayah pinggiran bukan sekadar wacana, tapi realitas yang sudah berjalan. Bagi Anda yang tinggal di luar pusat kota, inilah waktu yang tepat untuk:

  • Memanfaatkan peluang digital,
  • Bergabung sebagai mitra pemasaran,
  • Meningkatkan skill dan membangun jaringan ekonomi baru berbasis teknologi.

Mari bersama-sama dorong pemerataan teknologi hingga pelosok negeri. Karena masa depan Indonesia, tidak hanya ada di kota besar, tapi juga di desa-desa yang siap bangkit dan tumbuh.


Peluang Mitra Pemasaran di Tengah Kota Jakarta

Peluang Mitra Pemasaran di Tengah Kota Jakarta

Di tengah hiruk pikuk dan kepadatan Kota Jakarta, muncul peluang menarik bagi siapa saja yang ingin meningkatkan penghasilan tanpa harus meninggalkan aktivitas utama mereka. Program Mitra Pemasaran Produk menjadi solusi cerdas di tengah tantangan ekonomi dan ketatnya persaingan kerja.

🔍 Kenapa Dengan Kota ‘Jakarta’ untuk Program ini?

Jakarta sebagai ibu kota negara, memiliki jumlah penduduk aktif terbesar, pusat perkantoran, dan konsumsi masyarakat yang tinggi. Dengan berbagai lapisan masyarakat yang berinteraksi setiap hari—mulai dari pelajar, karyawan, pelaku usaha kecil, hingga pensiunan—kota ini menjadi tempat strategis untuk aktivitas pemasaran produk dengan potensi jangkauan yang sangat luas.

🎯 Siapa yang Cocok Jadi Mitra?

Program ini terbuka untuk berbagai kalangan:

  • Ibu Rumah Tangga yang ingin membantu keuangan keluarga tanpa meninggalkan rumah.
  • Mahasiswa yang ingin menambah uang saku dan pengalaman dunia usaha.
  • Karyawan aktif yang mencari penghasilan tambahan di luar jam kerja.
  • Freelancer dan pekerja lepas yang ingin memperluas jangkauan kerja.
  • Pemilik toko offline yang ingin menjangkau pasar digital.

Semua bisa bergabung tanpa harus memiliki latar belakang penjualan, karena sistem ini dilengkapi dengan pelatihan dan bimbingan.

💼 Apa Saja yang Dipasarkan?

Produk-produk yang ditawarkan mencakup solusi kebutuhan bisnis sehari-hari, layanan digital, hingga produk pelatihan:

  • Software dan aplikasi bermanfaat
  • Layanan digital marketing
  • Produk edukasi atau pelatihan skill
  • Jasa pendukung UMKM dan bisnis lokal

🧠 Keunggulan Menjadi Mitra:

  1. Tidak Perlu Modal Besar
    Tidak perlu stok barang atau sewa tempat. Anda hanya perlu koneksi internet dan kemauan untuk belajar.
  2. Waktu Fleksibel
    Dapat dikerjakan di sela aktivitas harian, kapan saja dan di mana saja.
  3. Dukungan Sistem Digital
    Mitra mendapatkan akses sistem pemantauan, materi promosi, dan pelatihan secara online.
  4. Komisi Menarik
    Komisi diberikan secara transparan dan bisa ditarik mingguan sesuai performa.
  5. Jaringan Luas
    Berada di tengah kota memudahkan Anda untuk memperluas relasi, menjalin kerja sama, bahkan membuka tim reseller sendiri.

📈 Kenapa Ini Waktu yang Tepat?

Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu dan lapangan kerja formal yang terbatas, banyak orang mulai melirik peluang fleksibel seperti program kemitraan ini. Bahkan, tren pemasaran digital saat ini memungkinkan siapa saja yang memiliki kemauan belajar dan koneksi internet, untuk berhasil.

Jakarta sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi adalah tempat ideal untuk memulai.


Peluang Mitra Pemasaran Produk Digital di tengah Kota Jakarta bukan hanya sekadar tambahan penghasilan, tapi juga pintu menuju kebebasan finansial dan pengembangan diri. Dengan sistem yang terstruktur dan dukungan penuh, Anda bisa menjadi bagian dari perubahan ekonomi lokal yang lebih mandiri dan berdaya.


Ingin bergabung dan mulai sekarang juga?
👉 Klik [Gabung Sekarang] dan jadilah mitra pemasaran di kotamu.


Antisipasi SQL Injection setelah Web Security Evaluation

Antisipasi SQL Injection setelah Web Security Evaluation

Ada 2 hal yg akan kita antisipasi disini pertama tama SQL Injection biasanya dari phpmyadmin. Lalu yang kedua yaitu Protocol Security dari SSL.

So, yang pertama-tama kita lakukan memblokir akses ke phpMyAdmin di /opt/lampp/phpmyadmin, karena SQL Injection bisa masuk kesitu. Caranya kita buat file .htaccess langsung di dalam folder tersebut:


📌 Lokasi File:

/opt/lampp/phpmyadmin/.htaccess

Kalau belum ada, buat file baru dengan nama .htaccess di sana.


Contoh isi .htaccess untuk blokir akses publik:

Order deny,allow
Deny from all
Allow from 127.0.0.1

🔒 Artinya:

  • Semua IP diblokir
  • Kecuali localhost (127.0.0.1)

Pastikan modul .htaccess diaktifkan

Di file config Apache (/opt/lampp/etc/httpd.conf), pastikan ada baris:

<Directory "/opt/lampp/phpmyadmin">
    AllowOverride All
</Directory>

Ini mengizinkan .htaccess untuk bekerja di folder phpMyAdmin.

Kalau kamu pakai AllowOverride None, maka .htaccess akan diabaikan.


Selanjutnya Lakukan langkah-langkah untuk nonaktifkan TLS 1.0 & 1.1 agar hanya TLS 1.2 dan TLS 1.3 yang diizinkan.


🔧 Untuk Apache (LAMPP)

1. Buka file konfigurasi SSL

Kalau pakai XAMPP/Linux (LAMPP), biasanya di:

/opt/lampp/etc/extra/httpd-ssl.conf

Atau:

/opt/lampp/etc/httpd.conf

Cari bagian:

<VirtualHost _default_:443>

2. Tambahkan atau ubah baris berikut:

SSLProtocol TLSv1.2 TLSv1.3

Atau versi singkat untuk disable versi lawas:

SSLProtocol All -SSLv2 -SSLv3 -TLSv1 -TLSv1.1

3. Contoh lengkap blok SSL di Apache:

<VirtualHost _default_:443>
    DocumentRoot "/opt/lampp/htdocs"
    ServerName yourdomain.com

    SSLEngine on
    SSLCertificateFile "/opt/lampp/etc/ssl.cert/your_cert.crt"
    SSLCertificateKeyFile "/opt/lampp/etc/ssl.key/your_key.key"
    SSLCertificateChainFile "/opt/lampp/etc/ssl.cert/intermediate.crt"

    SSLProtocol All -SSLv2 -SSLv3 -TLSv1 -TLSv1.1
    SSLCipherSuite HIGH:!aNULL:!MD5
</VirtualHost>

4. Restart Apache:

sudo /opt/lampp/lampp restart

🌐 Untuk Nginx

1. Edit file config Nginx, contoh:

sudo nano /etc/nginx/sites-available/default

2. Di dalam blok server { dengan port 443:

ssl_protocols TLSv1.2 TLSv1.3;
ssl_ciphers HIGH:!aNULL:!MD5;

3. Restart Nginx:

sudo systemctl restart nginx

Oke problem solved!

Platform mana yang ternyata terlalu saturated dan buang waktu.

Platform Mana yang Ternyata Terlalu Saturated dan Buang Waktu?

Di dunia freelance IT apalagi digital marketing, banyak orang berlomba-lomba masuk ke platform populer dengan harapan bisa cepat dapat klien, proyek, atau cuan. Tapi faktanya, tidak semua platform itu efektif. Beberapa justru terlalu saturated — penuh sesak oleh kompetitor — sampai akhirnya malah buang-buang waktu.

Di artikel ini, kita bahas platform mana saja yang ternyata overrated, terlalu ramai, dan tidak worth it untuk pemula (atau bahkan untuk profesional berpengalaman).


1. Upwork – Kompetisi Brutal, Fee Tinggi, dan Algoritma Misterius

Upwork dulunya tempat yang menjanjikan. Tapi sekarang, suasananya sudah jauh berbeda:

  • Ribuan freelancer bidding untuk satu proyek kecil.
  • Bayaran klien makin turun karena banyaknya pekerja dari seluruh dunia yang rela dibayar murah.
  • Upwork memotong 10%+ dari penghasilan.
  • Algoritma penampilan profil tidak transparan.
  • Banyak klien ghosting atau tidak serius.

Kalau kamu baru mulai, Upwork bisa bikin frustasi. Banyak yang habiskan waktu bikin profil cantik, kirim 50+ proposal, tapi gak dapat apa-apa.


2. Fiverr – Terlihat Mudah, Tapi Kenyataannya Perang Harga

Di Fiverr, kamu bikin “gig” dan nunggu order masuk. Tapi di balik itu:

  • Ratusan bahkan ribuan gig serupa sudah ada sebelum kamu.
  • Desain, penulisan, programming, voice over — semua kategori udah banjir penjual.
  • Banyak buyer cari harga termurah, bukan kualitas.
  • Perlu waktu lama hingga kamu muncul di halaman depan.
  • Kalau dapat order, margin kamu kecil banget.

Fiverr sering bikin ilusi: “Pasang aja, nanti order datang.” Nyatanya? Tanpa marketing ekstra dan rating awal, kamu tenggelam.


3. LinkedIn Job Post – Banyak Saingan, Terlalu Formal, Sering PHP

LinkedIn terlihat profesional dan banyak lowongan. Tapi kalau kamu pernah apply 10–20 job post dan gak pernah dipanggil, kamu gak sendirian.

  • Banyak perusahaan pasang job sekadar “lihat pasar”.
  • Ribuan pelamar apply dalam waktu singkat.
  • Yang ditarik biasanya dari “referral” atau circle dalam.
  • Prosesnya lama, terlalu birokratis.
  • Jarang yang kasih feedback.

LinkedIn bagus untuk networking, bukan apply job massal. Tanpa koneksi internal, hasilnya bisa nihil walau kamu qualified.


4. Facebook Group Freelance – Banyak Low Budget Client & Scammer

Group Facebook freelance lokal/internasional sering terlihat aktif: banyak post, banyak komentar. Tapi kualitasnya?

  • Klien pasang budget absurd: “Buat website kayak Tokopedia, budget 200 ribu.”
  • Banyak penipu: after kerja, klien kabur tanpa bayar.
  • Revisi tidak masuk akal.
  • Job tidak jelas dan kadang ilegal.

Kalau kamu tidak hati-hati, kamu bisa kerja gratis dan malah stres.


Jadi, Apa Solusinya?

Daripada buang waktu di platform saturated, kamu bisa:

Buat portfolio pribadi (pakai Notion, GitHub, atau landing page).
Cari klien lewat circle terdekat dulu: alumni, grup kampus, komunitas lokal.
Bikin konten atau mini proyek yang solve masalah nyata: contoh, bikin sistem untuk toko kelontong, UKM, guru, atau relawan.
Cold outreach: kirim email/DM ke target klien yang kamu incar dengan penawaran khusus.
Bergabung ke komunitas niche, bukan marketplace umum.


Kalau kamu merasa stuck di platform seperti Upwork, Fiverr, atau LinkedIn Jobs — kamu gak salah. Memang terlalu penuh. Sekarang bukan soal ikut keramaian, tapi soal cari celah unik. Waktu kamu berharga — jangan dibuang buat bersaing di tempat yang tidak adil sejak awal.

Bangun reputasi, bukan hanya akun. Fokus ke value, bukan ke sistem yang bias.

Yang mau konsultasi lebih lanjut klik tombol WA dibawah untuk atur jadwal sesi live nya!


Cara Install File .deb di Linux

Cara Install File .deb di Linux

Setiap kita ingin install program tertentu biasanya kita dapat file.deb sebagai programnya. Namun gimana langkahnya coba?


Ini akan mencoba install plus memperbaiki dependensi yang rusak atau hilang secara otomatis jadi ngga bolak balik mulu yah!


🧼 EksekusiUrutan terbaik untuk install .deb:

sudo dpkg -i namafile.deb   # Langkah awal
sudo apt --fix-broken install  # Langkah perbaikan

🔍 Cek error detail (opsional)

Setelah dpkg -i, kamu biasanya dapat error semacam ini:

dependency problems - leaving unconfigured:
 packageA depends on libxyz1 (>= 1.2.3); however:
  Package libxyz1 is not installed.

Artinya kamu perlu pasang libxyz1.

Kamu bisa install secara manual:

sudo apt install libxyz1

🧰 Jalur Alternatif : Gunakan gdebi

gdebi akan otomatis menangani dependensi file .deb lebih baik daripada dpkg.

Install dulu:

sudo apt install gdebi

Lalu install:

sudo gdebi namafile.deb

Kalau ada masalah lain serupa hal tersebut coba aja bungkus :

  • Nama file .deb yang kamu pasang
  • Isi pesan error-nya

Lalu kita bahas langsung di kelas bersama-sama pecahkan masalah dependensi spesifiknya. Trus klik tombol WA dibawah untuk atur jadwalnya.

Linux Access Public

Cara Agar VPS Linux bisa Diakses Intranet Local & External User

Mari kita bahas penyebab dan solusinya:


🧠 Penyebab Umum

  1. IP yang diakses adalah IP Private/Internal
    • Misalnya: 192.168.x.x, 10.x.x.x, atau 172.16.x.x.
    • IP ini hanya bisa diakses dari jaringan lokal, bukan dari rumah atau internet luar.
  2. Firewall/Port VPS menolak koneksi eksternal
    • Port (misalnya SSH port 22, HTTP port 80, HTTPS port 443) tidak dibuka untuk publik (internet).
    • Bisa jadi hanya dibuka ke IP tertentu saja (misal subnet kantor).
  3. VPS berada di jaringan kantor, bukan VPS dari provider
    • Kalau VPS disimpan secara fisik di kantor, kamu butuh public IP + port forwarding dari router kantor.
  4. NAT atau ISP tidak mengizinkan akses langsung ke IP publik
    • Beberapa ISP memakai CGNAT sehingga publikasi IP sulit atau tidak langsung.

🔍 Cek Dulu: IP yang kamu akses itu IP Public atau IP Local?

Jalankan di terminal VPS:

ip a

dan juga:

curl ifconfig.me
  • Kalau curl ifconfig.me hasilnya beda dengan IP yang kamu akses dari rumah, kemungkinan kamu menggunakan IP lokal di kantor.
  • Untuk remote dari rumah, kamu butuh IP publik atau domain yang diarahkan ke IP publik.

Cara Supaya Bisa Diakses dari Luar (Rumah)

✅ Jika kamu pakai VPS dari provider (seperti DigitalOcean, AWS, dll):

  1. Gunakan IP Public yang disediakan.
  2. Pastikan port dibuka 3 commands nya :
  3. sudo ufw allow 22 # SSH
  4. sudo ufw allow 80 # HTTP
  5. sudo ufw allow 443 # HTTPS
  6. Akses dari rumah: ssh user@<public-ip>

✅ Jika kamu pakai server fisik di kantor:

  1. Minta ke bagian jaringan/router:
    • Forward port dari IP publik kantor ke IP lokal server.
    • Contoh: 203.0.113.10:2222192.168.1.100:22
  2. Atur firewall di server untuk mengizinkan akses eksternal: sudo ufw allow 22
  3. Tes akses dari rumah: ssh user@203.0.113.10 -p 2222

Oke sudah clear sekarang?

Bahasa Inggris Pas-pasan Tapi Mau Sukses Freelance Dunia? Bisa Banget!

Bahasa Inggris Pas-pasan Tapi Mau Sukses Freelance Dunia? Bisa Banget!

Masalah Kita Bukan Skill, Tapi Akses

Banyak freelancer dari Indonesia yang punya skill tinggi—desain oke, ngoding jago, bikin UI cakep, video editing rapi—tapi tetap stuck di pendapatan receh. Kenapa? Karena mereka mainnya di pasar lokal yang nggak menghargai hasil kerja, atau malah kejebak platform global yang udah terlalu penuh, bikin kita kayak ikan kecil di lautan hiu.

Tapi jangan salah. Ada jalan lain.


1. Klien Dunia Bukan Butuh Bahasa, Tapi Solusi

Fakta: Klien luar negeri sebenarnya nggak peduli kamu dari negara mana, atau grammar kamu jelek. Yang mereka peduliin cuma satu:

“Masalah gue bisa lo selesain nggak?”

Jadi, kunci pertama sukses di luar negeri bukan bahasa, tapi bisa bantu mereka menyelesaikan masalah. Kalau kamu bisa bikin sistem booking online untuk toko kecil mereka, edit video promosi, atau bikin logo yang kelihatan profesional—mereka akan tetap bayar, bahkan meskipun kamu cuma pakai kalimat simple kayak:

“Hello sir, I can do this. I have experience. I send sample for you.”

Nggak sempurna, tapi jelas.


2. Jangan Numpang di Platform! Bangun Lapak Sendiri

Kalau kamu terus-terusan ikut di platform rame kayak Fiverr atau Upwork, kamu kayak mangkal di pasar yang isinya ribuan penjual sayur—padahal pembelinya cuma beberapa. Kamu butuh tempat yang lebih sepi, tapi pembelinya loyal.

Solusinya?

– Buat Portofolio Sendiri (Tanpa Ribet)

Gunakan:

  • Google Sites, Notion, atau Carrd
    Untuk bikin satu halaman simpel yang isinya:
  • Penjelasan singkat jasamu
  • 2–3 contoh hasil kerja terbaik
  • Cara kontak kamu via email / WhatsApp / Telegram

Cuma butuh 1–2 jam bikin, tapi bisa jadi senjata jangka panjang.

– Gabung Komunitas Bukan Untuk Ngejual, Tapi Ngebantu

Contoh:

  • Komunitas Facebook grup lokal luar negeri: “Small Business Owners UK”, “Startup Founders Indonesia”
  • Forum kecil (seperti Indie Hackers, Polywork, Reddit subkomunitas)

Cari post orang yang lagi struggling ngerjain sesuatu yang kamu bisa bantu.

Contoh real:

“Hi, I’m looking for someone to help me design a simple logo for my tea shop.”

Daripada spam link portofolio, coba bales:

“Hi! I can help you with that. Here’s one I did last month: [link]. If you like it, feel free to message me.”

Efeknya: kamu nggak jadi sales, tapi jadi penyelamat. Itu yang bikin mereka mau bayar mahal, bahkan repeat order.


3. Gunakan Bahasa Seadanya, Tapi Tetap Profesional

Kalau Bahasa Inggrismu pas-pasan, jangan maksain jadi sok native. Justru malah terlihat aneh. Mending simple, tapi rapi.

Contoh gaya komunikasi:

“Hi, I see your problem and I can help. I worked with [similar job]. I can start now. Let me know.”

“Delivery time: 2 days. Revisions: unlimited. Price: $75. I hope this works for you.”

Kamu bisa nyiapin template seperti ini, lalu tinggal copy-paste dan ganti sesuai proyek.

Gunakan tools seperti:

  • Grammarly (buat periksa grammar ringan)
  • ChatGPT (buat bantu susun ulang kalimat jadi lebih proper)

4. Target Negara yang Lebih Fair (Bukan AS/UK Terus)

Klien dari Amerika dan Inggris sering rewel, mikirnya “semua orang bisa kerja $5”, karena mereka kebanyakan liat pasar rame. Tapi ada negara-negara yang lebih loyal dan siap bayar:

  • Jerman / Swiss → Lebih menghargai kualitas dan sopan.
  • Skandinavia (Sweden, Norway, Denmark) → Budget tinggi, lebih tenang.
  • UAE / Qatar / Saudi Arabia → Banyak bisnis kecil online butuh bantuan digital.
  • Afrika Selatan / Nigeria elite market → Butuh developer dan branding dari Asia.

Kamu bisa cari mereka bukan lewat platform mainstream, tapi dari:

  • Komunitas startup global
  • Email langsung (cold email ringan, asal rapi)
  • Forum bisnis, atau job board kecil (contoh: WorkinStartups, Angel.co lama, IndieHackers)

5. Main di Niche yang Bikin Kamu Menonjol

Daripada bersaing di lahan umum kayak “jasa logo”, mending kamu bikin layanan spesifik yang beda.

Contoh:

  • “Saya bikin sistem invoice otomatis untuk toko kecil”
  • “Saya bantu guru bikin website kelas online”
  • “Saya bantu bikin katalog digital untuk toko perhiasan”

Kalau kamu spesifik, kamu nggak bersaing, tapi dicari.


Inget Lho!! Jalan Sepi Bukan Berarti Sepi Order

Sukses sebagai freelancer dunia nggak harus ikut keramaian. Dengan Bahasa Inggris seadanya, kamu tetap bisa closing klien luar, asal cerdas memilih jalan, tahu value diri, dan konsisten bantu orang.

Jangan tunggu fasih. Jangan nunggu validasi.
Cukup jadi berguna — dan mereka akan bayar mahal.


Cara Install SSL (via Terminal) di Linux VPS

Cara Install SSL (via Terminal) di Linux VPS


Kalau kamu ingin pakai Let’s Encrypt SSL di VPS Linux dengan XAMPP/LAMPP (Apache manual install), kamu bisa pakai certbot + manual mode agar bisa auto-terdeteksi https saat diakses di URL web.

Berikut langkah-langkah tanpa pakai panel, hanya terminal:


✅ LANGKAH INSTALASI SSL Let’s Encrypt (Manual)

1. Install certbot

Untuk Ubuntu 22.04 / 24.04:

sudo apt update
sudo apt install certbot

2. Jalankan certbot untuk Manual DNS/HTTP Verification

sudo certbot certonly --manual

Certbot akan menanyakan:

  • domain (contoh: domainkamu.com)
  • lalu kamu akan diberi file challenge atau DNS TXT challenge tergantung pilihanmu

Pilih HTTP challenge dan upload file-nya ke path berikut:

/opt/lampp/htdocs/.well-known/acme-challenge/

Jadi kamu perlu buat folder:

mkdir -p /opt/lampp/htdocs/.well-known/acme-challenge/

Lalu simpan file challenge yang certbot minta ke sana.


3. Jika verifikasi berhasil, certbot akan memberi:

Lokasi file:

/etc/letsencrypt/live/domainkamu.com/fullchain.pem
/etc/letsencrypt/live/domainkamu.com/privkey.pem

4. Konfigurasikan XAMPP Apache:

Edit file:

sudo nano /opt/lampp/etc/extra/httpd-ssl.conf

Cari dan ubah bagian ini:

SSLEngine on
SSLCertificateFile "/etc/letsencrypt/live/domainkamu.com/fullchain.pem"
SSLCertificateKeyFile "/etc/letsencrypt/live/domainkamu.com/privkey.pem"

Pastikan juga httpd-ssl.conf di-include di httpd.conf:

Include etc/extra/httpd-ssl.conf

5. Restart Apache LAMPP

sudo /opt/lampp/lampp restart

🔁 Renewal?

Kita akan bahas di praktek selanjutnya…


Kerja dari Rumah, Klien dari Dunia

Tips Freelance Internasional: Kerja dari Rumah, Klien dari Dunia


Bekerja dari rumah sambil menghasilkan dolar dari klien luar negeri bukan lagi mimpi. Saat ini, dunia kerja telah bergeser ke arah fleksibilitas dan kolaborasi lintas negara. Bahkan tanpa keluar dari rumah, kamu bisa menjadi bagian dari proyek-proyek global yang menantang dan bergengsi.

Dalam tips ini, kamu akan belajar langkah demi langkah bagaimana menjadi freelancer internasional—tanpa perlu modal besar, tanpa harus jago segalanya, cukup dengan strategi, disiplin, dan niat kuat.


1. Pahami Mindset Freelance Global

Freelance internasional bukan tentang cari proyek secepatnya. Ini soal:

  • Kredibilitas digital, bukan ijazah,
  • Hasil kerja nyata, bukan banyak bicara,
  • Konsistensi profesional, bukan hanya semangat sesaat.

Klien luar negeri tidak peduli kamu tinggal di mana, tapi mereka peduli apakah kamu bisa menyelesaikan masalah mereka dengan tepat waktu dan kualitas tinggi.


2. Pilih Spesialisasi, Bukan Semua Bisa

Spesialis lebih dicari daripada generalis. Pilih 1–2 skill utama untuk kamu fokuskan. Contoh:

  • Web developer → Frontend React, Backend Node.js
  • Desainer → UI/UX App, Web Design
  • Writer → Technical Writing, SEO Copywriting
  • Marketing → Google Ads, Email Marketing Automation

Fokus memperdalam 1 bidang akan mempercepatmu jadi expert yang dihargai secara global.


3. Siapkan Tools Profesional Kerja Remote

Kamu akan bersaing di pasar dunia, jadi jangan setengah-setengah dalam tools kerja. Ini daftar minimal:

  • Akun email profesional (mis: nama@domainmu.com),
  • GitHub, GitLab, atau Behance sebagai tempat portofolio,
  • Zoom, Google Meet, atau Slack untuk komunikasi,
  • Notion, Trello, atau ClickUp untuk project management.

Bonus: Investasi headset dan webcam yang jernih bisa meningkatkan kredibilitas saat interview dengan klien.


4. Tampilkan Diri di Platform yang Profesional

Beberapa platform kerja remote terbaik untuk cari klien internasional:

  • Toptal – Untuk developer dan desainer berpengalaman
  • We Work Remotely – Job remote dari startup dan perusahaan besar
  • RemoteOK – Job board dinamis dengan sistem tagging skill
  • Contra – Platform modern tanpa fee besar, cocok untuk kreator digital
  • AngelList Talent – Cocok untuk kamu yang ingin gabung ke startup global

Hindari platform yang sudah over-saturated dan cenderung perang harga. Fokus di tempat di mana profesional dihargai.


5. Buat Portofolio Digital yang Spesifik

Bukan cuma pajangan visual. Portofolio harus menjelaskan:

  • Masalah klien (problem),
  • Solusi yang kamu buat (proses),
  • Hasilnya (impact/hasil nyata),
  • Tools yang digunakan.

Jika kamu belum punya proyek klien? Buat dummy project, proyek open-source, atau bantu UMKM lokal secara gratis sebagai awal.


6. Tulis Proposal dan Profil dalam Bahasa Inggris yang Manusiawi

Gunakan bahasa Inggris yang mudah dimengerti, sopan, dan profesional. Contoh struktur proposal:

  1. Perkenalan singkat + keahlianmu,
  2. Pemahamanmu tentang proyek,
  3. Solusi/ide/pendekatan yang kamu tawarkan,
  4. Link portofolio atau proyek relevan,
  5. Ajakan untuk lanjut komunikasi.

Jangan copy-paste template. Buat tiap proposal terasa personal.


7. Atur Workflow dan Waktu dengan Efektif

Timezone beda? Tidak masalah jika kamu:

  • Tentukan jam kerja fleksibel yang kamu komitmen jalani,
  • Gunakan kalender dan task list dengan rapi,
  • Update klien secara berkala (bisa lewat email mingguan atau Trello board).

Profesionalisme bukan soal banyak bicara, tapi tentang selalu on track.


8. Jaga Kualitas & Bangun Reputasi Jangka Panjang

Satu proyek sukses bisa jadi gerbang proyek-proyek berikutnya. Maka:

  • Jaga komunikasi tetap jelas dan sopan,
  • Hindari ghosting (bahkan saat kamu tidak sanggup, tetap beri kabar),
  • Mintalah testimoni setelah proyek selesai,
  • Jaga arsip pekerjaan dan dokumentasi sebaik mungkin.

Reputasi freelance dibangun dari konsistensi kecil yang terus-menerus.


Ingat!! Dunia Terbuka, Tapi Langkah Harus Dimulai dari Rumah

Kerja dari rumah bukan berarti kerjanya kecil. Dunia sedang mencari talent seperti kamu—yang bisa kerja cepat, adaptif, dan punya hasil nyata. Kamu tidak harus menunggu waktu “sempurna”. Yang penting adalah mulai dari apa yang kamu punya hari ini.

“You don’t need to be great to start. But you need to start to be great.” – Zig Ziglar


Tembus Pasar Internasional Tanpa Modal Besar

Strategi Jitu Freelance: Tembus Pasar Internasional Tanpa Modal Besar

Di era digital, kamu tidak perlu berada di Silicon Valley untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan top dunia. Bahkan dari kamar kos sederhana, kamu bisa menembus pasar kerja global—asal tahu strategi cerdas dan platform yang tepat.

Tips disini ditulis khusus untuk kamu yang punya skill digital (programming, design, marketing, atau writing) dan ingin menembus proyek luar negeri tanpa harus keluar banyak biaya.


1. Bangun Personal Branding Digital yang Meyakinkan

Klien luar negeri tidak peduli siapa kamu, tapi mereka peduli bagaimana kamu bisa menyelesaikan masalah mereka. Maka langkah awal yang wajib:

  • Buat website pribadi atau landing page portofolio (bisa pakai GitHub Pages, Netlify, Vercel),
  • Profil LinkedIn yang kuat, fokus pada value dan hasil kerja,
  • Showcase hasil kerja di GitHub (untuk developer), Behance (untuk designer), atau Medium (untuk writer).

Pro Tips:

  • Tulis bio dalam bahasa Inggris, singkat dan to the point.
  • Tambahkan testimoni dari klien (bahkan dari proyek lokal atau volunteer).

2. Masuk ke Platform Freelance Internasional yang Dipakai Perusahaan Global

Berikut adalah platform kerja remote terpercaya dan profesional—banyak digunakan oleh perusahaan besar dan startup dunia:

  • 🌍 Toptal (https://www.toptal.com)
    Untuk top 3% developer, designer, dan finance expert. Seleksi ketat, tapi bayarannya besar dan kliennya serius.
  • 🌍 RemoteOK (https://remoteok.com)
    Job board premium untuk kerja remote dari seluruh dunia. Cocok untuk developer, UI/UX, dan growth marketer.
  • 🌍 We Work Remotely (https://weworkremotely.com)
    Banyak posisi full-time atau freelance remote dari perusahaan global. Banyak klien dari US, EU, dan Asia-Pasifik.
  • 🌍 Contra (https://contra.com)
    Alternatif modern untuk freelance profesional. Fee transparan, tampilan clean, dan cocok untuk kreator digital.
  • 🌍 Gun.io (https://www.gun.io)
    Spesifik untuk software engineer freelance. Sistemnya sangat fokus pada matching cepat ke klien startup.

Catatan: Platform seperti Fiverr dan Freelancer mulai ditinggalkan oleh banyak profesional karena perang harga dan terlalu banyak akun spam.


3. Kuasai Cara Menjual Diri Lewat Proposal yang Menarik

Kamu bukan satu-satunya yang melamar. Maka proposal kamu harus:

  • Menyebutkan pain point klien (“I noticed you’re struggling with…”),
  • Memberi solusi singkat yang bisa kamu lakukan,
  • Link ke portofolio/proyek serupa,
  • Tulis dengan tone profesional, hangat, dan tidak template-an.

4. Maksimalkan Media Sosial Profesional

Gunakan media sosial untuk menampilkan kredibilitas, bukan hanya selfie:

  • LinkedIn – Posting insight, hasil kerja, atau komentar berkualitas,
  • Twitter/X – Ikuti akun seperti @levelsio (RemoteOK), @toptal, atau founder startup,
  • GitHub & Dev.to – Publish open-source atau write technical articles.

5. Konsisten Naik Level Skill Secara Mandiri

Kamu tidak perlu bayar bootcamp mahal. Platform belajar yang direkomendasikan oleh developer global:

  • Frontend Masters (materi cutting-edge, meskipun berbayar)
  • CS50 dari Harvard (gratis)
  • The Odin Project (full-stack web dev, gratis)
  • Scrimba (interactive coding, sebagian gratis)
  • Google Career Certificates (khusus untuk UX, IT support, dsb)

Ingat: Dunia digital berubah cepat. Upgrade skill = jaminan relevansi. Itu kudu pakai bahasa inggris lho ya! Catet…! Klo ga bisa bahasa inggris ya udah ikutin kelas kita di FGroupIndonesia aja.


6. Jaga Reputasi: Jangan Asal Ambil Proyek

Freelancer yang sukses bukan yang paling banyak proyek, tapi yang kliennya loyal dan merekomendasikan. Tipsnya:

  • Jaga komunikasi tepat waktu (gunakan Notion atau Trello untuk update tugas),
  • Hindari overpromise. Fokus di satu skill dulu, baru ekspansi,
  • Hati-hati ambil proyek yang mencurigakan, terutama jika diminta kerja duluan tanpa kontrak.

Penutup: Kecil di Sini, Besar di Sana

Kamu tidak harus keluar negeri untuk punya klien dari luar negeri. Yang penting adalah:

  • Pilih platform yang profesional,
  • Bangun branding digital yang terpercaya,
  • Latih komunikasi dan tunjukkan skill real,
  • Dan yang paling penting: konsisten.

Pasar global tidak menunggu orang yang “sempurna”, tapi mereka menunggu orang yang siap dan bisa dipercaya.